Dialog Kepemudaan

Sebelum saya berbicara beberapa hal mengenai peran dan gerakan pemuda saya ingin menyampaikan sebuah analogi yang barang kali menjadi sebuah gambaran agar sebelum kita mengenal peranan kita selaku pemuda ada baiknya kita melihat dahulu problem yg ada pada saat ini. 
Jadi ada cerita dari seorang yang bernama Fahrudin, beliau adalah seorang dosen filsafat UI, suatu ketika ada seseorang datang kepadanya, yang mana orang itu meminta obat sakit perut padanya, karena ulah tdi malam makan makanan yang sudah basi, lalu fahrudin menanyakan pada orng tersebut: Apakah kamu tau kalau makan itu basi?, dan dijawab Tau katanya, lalu fahrudin pergi mengambil obat, obat yg di ambil fahrudin adalah obat sakit mata, sehingga orng tersebut marah :saya kan sakit prut kenapa yg dikasih obat sakit mata bukan obat sakit prut, lalu fahrudin menjawab: yang sakit itu matamu, sudah tau makanan basi kenapa kamu makan juga!

Jadi teman-teman dari cerita di atas memberikan kesan yg sangat menariknya menurut saya, bahwa kita tidak tau problem sebenarnya, kita tidak bisa membedakan mana gejala mana penyebab, contoh saja orang sakit kepala belum tentu penyebab nya migren, bisa jadi karna kolestrol tinggi, jadi mau kita kasih panadol satu Kardus pun tidak akan mempan.
Saya mengatakan itu adalah sebagai pengantar dari materi dialog yg kita diskusikan pada hari ini bahwa kalau kita ingin tau peranan kita sebagai pemuda kita harus tau dulu problem yg kita hadapi saat ini, karna dari problem inilah kita bisa menentukan peran.

Jadi problem besar Desa saat ini adalah keterbelahan, perpecahan.
Jadi mohon maaf saya sampaikan ini disini, akibat dari perpecahan tersebut yg saya lihat adalah karena kekakuan, kegagapan berdiplomasi, kurangnya Kedewasaan, sehingga nilai-nilai souzon adu domba, menjadi budaya yang trus kita pelihara sampai saat ini. 
Kekakuan kita sebagai generasi muda Desa hari ini adalah ingin eksistensi namun kita lupa bahwa yg kita korbankan adalah kepentingan dan kemaslahatan orang banyak, ego yang tadi nya ingin dilihat dan dikenal orang menjadi poin negatif buat tontonan orng orang diluar sana. 
Yang kedua kita kurang dewasa dalam menghadapi setiap konflik yang terjadi, kita tau sudah sunnatullah nya bahwa ada baik ada buruk, setiap rumah setiap wadah tentu ada problem nya, namun setiap problem tersebut akan teratasi sesuai pandang kita terhadap masalah tersebut, namun hari ini yang namanya problem sholping atau pemecahan masalah di dalam suatu wadah pemuda tidak saya temukan, yg ada masalah yang muncul tidak terselesaikan, ya saya pikir karna kurangnya ilmu pengetahuan kita juga, akibatnya egoisme meraja lela. 

Apa yang ingin saya sampaikan sebenar nya adalah, mari kita semua sebagai generasi penerus bangsa, khusus nya Desa tercinta ini ayo kita jawab tantangan zaman ini dengan ilmu pengetahuan agar lebih pintar dan lebih kuat untuk memilih dan memilah apo problem kita sekarang?

Dengan begitu perlunya kita sebagai generasi muda untuk terus menambah wawasan ilmu pengetahuan sebagai kapasitas dan kualitas kita sebagai generasi penerus, untuk bekal agar memang SDM Indonesia lebih berkualitas, sehingga tercipta kesejahteraan dan kemajuan bangsa. 

Saya adalah pendiri Narasi Desa ini, apa sebenarnya problem yang pertama kali saya lihat adalah ya karna mengikuti perkembangan zaman dengan kecanggihan teknologi nya, karna yg saya lihat di sosial media khusus nya FB , kita terlalu kaku, dalam menggunakan media masa sehingga Kedewasaan dalam perilaku sosial di dunia maya seakan kita kehilangan budaya sopan santun, kehilangan keterbatasan antara yg tua dan yg muda, sehingga dengan munculnya narasi ini adalah bertujuan sebagai media edukasi untuk menghilangkan kegagapan dalam menerima setiap informasi, dan juga sebagai media literasi untuk meningkatkan niat baca bagi masyarakat. Inilah salah satu bentuk peran dan gerakan pemuda hari ini.

Kenapa perlunya peran dan gerakan pemuda hari ini.
Ya karna kita tau sejarah Indonesia saja adalah sejarah anak muda, setiap sejarah di tanah air kita ini adalah perujutan anak muda, dari sumpah pemuda yang mana momen ini adalah momen kesadaran nasionalisme, diteruskan dengan peristiwa rengas sengklok, yang mana gerakan ini dikenal bahwa kumpulan anak muda mendesak bung karno untuk memproklamirkan kemerdekaan indonesia, serta repormasi 1998 yang mana dikenal dengan runtuh ya Orde Baru untuk mencetuskan repormasi dengan harapan harapan baru, sehingga Indonesia menemukan titik kemandirian nya sebagai bangsa, hingga saat ini bnyak sekali gerakan perubahan yg di lakukan anak muda untuk kemajuan bangsa.

Maka perlunya kita sebagai agen of Cheng, agen of depelopment, untuk bersatu untuk mengumpulkan ide ide cemerlang, bersama sama memajukan desa tercinta kita, hilangkanlah ego, rasa gila akan penghormatan, sehingga setiap problem yang ada dapat kita selsaikan dengan kepala dingin dan Kedewasaan.

Maju mundurnya sebuah bangsa tergantung pemuda ya hari ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MYFAMILY IS EVERYTHING

PETA PEMIKIRAN DAN GERAKAN ISLAM DI INDONESIA