PRINSIP DASAR DAN TUJUAN PELAKSANAAN KUKERTA
Kuliah kerja nyata (KUKERTA) adalah salah satu tujuan dari Tri Dharma Perguruan tinggi. Yang mana pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah kegiatan yang dirancang dengan mengikuti regulasi dan spirit mengembangkan potensi melalui program pemberdayaan masyarakat desa. secara garis besar program pengabdian di UIN STS Jambi yang dirancang mengacu pada amanat Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI. Tujuan pengabdian masyarakat UIN STS Jambi adalah untuk melaksanakan kegiatan yang mampu mendorong kemendirian dan kesejahteraan masyarakat secara keberlanjutan.
Program pengabdian masyarakat, setelah saya membaca buku pedoman yang mana kegiatan ini didasarkan pada tiga pemangku kepentingan, yaitu mahasiswa, masyarakat (mitra dan pemerintah) dan perguruan tinggi. Adapun nilai-nilai unggul sebagai mahasiswa adalah sebagai bentuk proses pembelajaran pembentukan untuk menjadi Leader,manajer, dan enterpreuner, yang mana enterpreuner juga sebagai visi misi dari UIN STS Jambi. Proses pembentukan moral kepribadian yang berkarakter mulia dan bermartabat, pengembangan diri yang tangguh sebagai innovator, motivator, dinamamisator, dan problem sholping dalam masyarakat itu lah tujuan inti pengabdiam masyarakat itu.
Dalam pradigma dari tiga pemangku kepentingan dalam bentuk pengabdian masyarakat ini, mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi dituntut kreatif dalam menganalisis kegiatan yang menumbuhakan potensi warga desa setempat. Program-program kerja ada baik nya terrencana dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat, terprogram agar membuahkan hasil yang bermanfaat dalam perencanaan keberlanjutan. Dalam hal ini sangat dibutuhkan membangun sinergi sebagai elemen masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, aparatur Desa, pemerintah daerah, tokoh Agama yang ada dilokasi. Hingga mahasiswa dalam menjalankan program kerja bisa mencapai titik optimal dan tidak salah peran dan pungsi sebagai mahasiswa KUKERTA. Sebab bnyak mahasiswa KUKERTA tidak sesuai menjalankan peran dan pungsi nya, yang mana sebagai bentuk dan tujuan dari pengabdiam masyarakat itu sendiri adalah mengabdi menjadi terintegrasi, terukur, dan keberlanjutan, berfokus pada pembentukan menjadi entrepreneur, leader, manager, menentukan arah prioritas dan meminimalkan resiko dari kegiatan yang dilakukan. Dapat terus mendukung penyelesaian masalah bangsa, yaitu kemiskinan dan pengangguran, daerah rawan bencana dan konflik serta meminimalisir kesenjangan kemajuan wilayah.
Sejalan dengan hal di atas, saya sebagai penulis Faidil Imar, Posko 04 Gelombang ke III di Desa Sungai Baung, kec. Muaro Bulian, Kab.Batang Hari. Akan memberi sedikit kritikan kepada diri saya sendiri khusunya yang terlalu terlena dengan budaya lama KUKERTA dan juga kepada seluruh mahasiswa KUKERTA umumnya. Dalam tujuan pengabdian masyarakat itu sendiri sudah jelas bahwa pengabdian disusun dengan tujuan diantaranya memberdayakan masyarakat, mengembangkan potensi lingkungan, menerapkan dan membudidayakan IPTEK, menyerap dan menyelesaikan persoalan masyarakat, mengebangkan potensi, kepekaan social dan jiwa pengabdian. Namun dalam realita yang sudah dijalankan mahasiswa banyak salah menjalankan pengabdian tersebut. Pertama hal yang tak logis kita banyak memfokuskan program mengajar baik itu di SD, SMP, dan Aliyah. Sebenarnya ini adalah tugas dari Pengembangan Praktek Lapangan (PPL) bukan lah tugas utama dari (KUKERTA), yang seharus nya dibidang pedidikan seperti ini tugas dari mahasiswa KUKERTA adalah mendatai bisa jadi mendatai berapa anak yang sekolah berapa anak yang tidak sekolah, setelah mendapatkan masalahnya, disini peran kita sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan masalahnya dari anak-anak yang tidak sekolah. Untuk meneliti masalah ngajar-mengajar mungkin peran kita membuat acar seperti seminar Motivasi Guru dalam mengajar yang baik dan benar, hal ini kita lakukan kerja sama dengan dinas pendidikan setempat, dengan itu saya rasa efektif dan tepat dari tujuan pengabdian itu sendiri, jikapun disini program kita ngajar mengajar tentu ini adalah salah satu penghinaan terhadap guru-guru SD,SMP, yang mana mereka rata-rata sudah Serjana (S1), sedangkan kita masih dalam proses. Jika alasan nya kita melatih diri kita untuk mengajar tentu tujuan kita sudah melenceng dari Pengabdiam masyarakat, karna itu sudah ada pada kegiatan (PPL).
Saya menyadari ketika dalam pelaksanaan KUKERTA yang sudah saya jalani selama 15 hari. Yang kita kerjakan selama ini ternyata biasa saja. Tidak ada wow nya sama sekali. Tanpa kita datang sebagai mahasiswa KUKERTA pun saya berpikir program kerja yang kita lakukan tetap bisa dilakukan warga desa setempat. Padahal kita mengaku sebagai agen perubahan, mahasiswa inteleg, mahasiswa kreatif, tapi yang kita lakukan itu itu saja. Contoh yang saya ambil yang biasa nya dilakukan yaitu mengechat pagar dan membersih kantor desa. Sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan, bukan mahasiswa sekalipun. Datang jauh-jauh bawa nama kampus hanya untuk mengecat pagar dan membersih kantor desa saja tentu ini sesuatu yang harus kita beri perubahan untuk kedepan nya.
Sebenarnya hal-hal tersebut tidak salah. Tapi kalau kita bisa berbuat lebih dibanding hal-hal di atas, kenapa tidak, memang betul itu sesuatu yang bisa dikenang masyarakat, namun ada baik nya hal-hal itu sebenarnya tidak hanya dalam bentuk fisik, tapi sesuatu yang dapat mengembangkan desa setempat yang dapat diteruskan oleh warga setempat.
Disini saya sedikit mempromosikan kegiatan/Program kerja kami dari posko 4 Gelombang III. Yang pertama kegiatan PAMI yang mana mengevaluasi perkembangan PAMI, membentuk strurtural PAMI agar setiap PAMI di Desa Sungai Baung saling berkoordinasi, bekerja sama, memecahkan beberapa masalah yang budaya mengajar kurang baik itu agar di rubah. Yang kedua program kerja yang bisa kami aplikasikan yaitu membuat penyuluhan dan motivasi berwirausaha kepada masyarakat desa sungai baung. Ini sangat berguna jika warga tau mengelola memanajmen usaha dengan baik, hingga terbentuk dan muncul nantinya wirausaha yang professional, hingga cita-cita SDM unggul serta Indonesia maju itu terujudkan. Yang ketiga program kerja kami yaitu membuat PEKAN GEMBIRA DESA SUNGAI BAUNG. Yang mana kegiatan ini kami buat beberapa perlombaan nya, bidang seni, olahraga, agama, dll. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi generasi muda yang ada di Desa Sungai Baung, agar bakat-bakat anak-anak tersalurkan. Itu adalah salah satu kegiatan inti atau program kerja inti dari posko kami, program tambahan masih bnyak lagi yang kami lakukan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa.
Untuk itu ada baiknya kita Mahasiswa/i UIN STS Jambi membuat program kerja yang bisa lebih membekas dan berkelas yang tidak hilang dan terus dikembangkan oleh warga walaupun kita sudah selesai melaksanakan KUKERTA. Jika seperti itu, maka tujuan kita untuk membangun desa akan berhasil.
TERIMAKASIH
Komentar
Posting Komentar